Home » » Soal Kemunduran Barca, Laporta Kritik Rosell

Soal Kemunduran Barca, Laporta Kritik Rosell

Written By Unknown on Friday 3 May 2013 | 16:11


BARCELONA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengkritik penggantinya, Sandro Rosell. Menurutnya, ada yang salah dalam kepemimpinan Rosell, hingga Barcelona mengalami kemunduran. Ia pun mempertimbangkan untuk kembali ikut pemilihan presiden Barca pada 2016.


Laporta menjadi presiden Barca dari 2003 sampai 2010, kemudian digantikan Rosell. Selama dalam kepemimpinan Laporta, Barca memang berkembang dan menjadi tim sukses serta menakutkan. Musim ini, Barca dinilai mengalami kemunduran setelah gagal di Copa del Rey dan baru saja disingkirkan Bayern Muenchen dari Liga Champions dengan cara menyakitkan, kalah 0-7 secara agregat. Hasil yang di luar dugaan banyak orang, mengingat Barca merupakan tim terbaik dunia yang sulit dikalahkan.


Ia pun mulai berpikir kembali ke Barca dengan mengikuti pemilihan presiden pada 2016. "Terkadang saya memang memikirkan untuk kembali mencalonkan diri, tapi saat ini belum membuat keputusan," kata Laporta kepada Football Espana.


Soal Rosell, Laporta mengatakan, "Pertama kali memimpin, ia membuat keputusan menyingkirkan Johan Cruyff sebagai presiden kehormatan. Kemudian, ia menggugat saya dan para direktur saya sebesar 47 juta euro (sekitar Rp 600 miliar) dengan tuduhan saya tidak mengelola Barca dengan baik," sesalnya.


Laporta juga menanggapi pernyataan bek Barca, Gerard Pique, setelah timnya kalah 0-3 dari Bayern Muenchen pada leg kedua semifinal Liga Champions. Saat itu, Pique mengatakan, Barca harus mengakui kehebatan Bayern. Menurutnya, Bayern memang superior dan tak ada alternatif lain bagi timnya untuk mengubah keadaan.


"Ketika pemain mengatakan hal semacam itu, ini karena ada sikap pasif. Ada beberapa hal yang belum dikerjakan, selain ada keputusan-keputusan yang belum dibuat atau dikerjakan," terangnya.


"Saya khawatir ada orang-orang yang tanpa kemampuan dibiarkan bekerja untuk merusak kehormatan dan sejarah klub terbaik ini," kritiknya lagi.


Salah satu yang dinilai sebagai keputusan buruk dari Presiden Sandro Rosell adalah mengangkat Tito Vilanova sebagai pelatih, menggantikan Pep Guardiola. "Dia (Vilanova) ditunjuk sebagai solusi, karena kesulitan mencari pengganti Guardiola. Mereka tampak tergesa-gesa. Tito pelatih yang bagus dengan pengetahuan yang hebat, murid Pep yang hebat, tapi ia butuh waktu beradaptasi sebelum memiliki posisi seperti sekarang," ujarnya.


"Kebetulan, nasibnya kemudian kurang baik karena sakit. Menggantikan posisinya dengan Jordi Roura secara sementara selama ia dirawat? Ini menyulitkan untuk membuat keputusan, tapi harus melakukannya," lanjutnya.


"Yang mengagetkan, tetap mempertahankan Tito melatih di momen penting yakni Liga Champions. Tito harusnya diberi kesempatan istirahat sampai benar-benar sembuh. Sebab, akan sulit baginya untuk memimpin tim dalam situasi seperti ini. Kita harus mengatakan, 'Tito, Anda harus sembuh total, santai dulu, dan jangan sampai menderita sia-sia.' Kita tetap akan menghormati kontraknya," tuntasnya.



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Follow Admin

Find on Facebook

Popular Posts