Dari pantauan di lokasi, sebelum dimasukkan kedalam peti kargo, peti jenazah berwarna putih yang di dalamnya terdapat jasad tak bernyawa Camara diantar oleh rekan-rekan setimnya dengan cara dibopong. Setelah dimasukkan ke dalam kotak kargo kayu berukuran 2x1 meter yang telah dilengkapi dengan dokumen-dokumen resmi dari kedutaan besar Mali untuk Indonesia, para pemain kemudian membalut tempat peristirahatan terakhir Camara dengan bendera kebesaran PBR.
Sesaat sebelum diberangkatkan menggunakan ambulans menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jakarta, sekitar pukul 22.30 WIB, terdengar sorak-sorak dari puluhan suporter PBR yang mengelu-elukan nama Camara tanpa henti. Dengan menggunakan sepeda motor, mereka mengiringi kepulangan jasad Camara ke tanah airnya hingga masuk pintu Tol Pasteur.