"Sampai hari ini saya masih deg-degan mencari flight untuk kargo jenazah ke Mali. Ternyata tidak mudah," kata Marco di Setiabudi Kota Bandung, Senin (29/7/2013).
Kendati demikian, Marco mengatakan manajemen PBR akan berusaha semaksimal mungkin agar jenazah Camara bisa diterbangkan, Selasa (30/7/2013).
Jenazah Camara direncanakan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. "Kita masih usahakan jenazah Camara terbang besok siang," imbuhnya.
Marco menceritakan pengalamannya ketika masih menjadi pengurus PSSI saat mengurus pemulangan jenazah pemain asing Persis Solo Diego Mendieta ke Paraguay. Pada saat itu, tidak ada maskapai yang bisa mengantarkan jenazah Diego.
"Diego akhirnya tidak sampai ke Paraguay. Karena Paraguay ada kebijakan tidak menerima jenazah," terangnya.
Marco pun mengaku siap untuk membayar lebih mahal agar almarhum bisa tiba ke tanah airnya. "Kalaupun harus bayar lebih mahal akan kami bayar lebih mahal," tegasnya.
Untuk saat ini beberapa tim khusus dari manajemen PBR tengah mengupayakan sekeras mungkin agar mendapatkan jasa pengiriman dari beberapa maskapai penerbangan. Kalaupun hal tersebut tidak terwujud, kata dia, maka jenazah Camara akan diurus di Jakarta.
"Kalau ada perubahan maka akan kami tangani dari Jakarta dan pasti akan lebih cepat. Karena tidak baik juga jika terlalu lama," ucapnya.