DANIEL SANNUM LAUTEN / AFP
Pelatih Inggris, Roy Hodgson (kanan) dan dua asistennya, Ray Lewington (tengah), dan Gary Neville (kiri), jelang uji coba Inggris versus tuan rumah Norwegia di Stadion Ullevaal, Oslo, Sabtu (26/5/2012).
MANCHESTER, Kompas.com - Mantan bek kanan Manchester United, Gary Neville, ikut memberikan testimoni mengenai peranan Sir Alex Ferguson dalam hidupnya. Neville mengatakan hal itu secara eksklusif kepada MUTV, sehubungan dengan keputusan Ferguson yang akan pensiun pada akhir musim ini.
"Saya sama sekali tak melihat ini (Ferguson pensiun) tiba. Saya menulis sebuah kutipan minggu lalu yang mengatakan bahwa pekerjaannya takkan pernah selesai dan dia selalu maju dan saya tak pernah melihat dia duduk di box direktur untuk melihat ke bawah bagaimana pekerjaan manajer bersama para pemain di lapangan.
"Ini mengejutkan kita semua dan saya tertegun, tetapi jelas bahwa harus menghormati keputusannya. Dia menjadi hakim yang hebat sepanjang hidupnya dan dia akan menjadi hakim yang bagus dalam situasinya sekarang, dan merasa inilah saat yang tepat.
"Ini menjadi sebuah kehilangan yang besar bagi sepak bola. Melihat klub, sepak bola yang United mainkan dan Sir Alex Ferguson sendiri, mereka merupakan bagian yang kuat dari Premier League dan tentu saja sekarang menjadi kehilangan yang besar.
"Ini merupakan sebuah pekerjaan yang hebat (bagi seseorang). Menjadi manajer Manchester United, wow, itu merupakan pekerjaan yang terakhir. Ada tiga hal sederhana bagiku - bermain menyerang, sepak bola atraktif, membawa pemain muda dan memenangi sebuah kejuaraan. Kedengaran sederhana! Orang bertanya bagaimana anda menggantikannya dan tiga kriteria itu harus terpenuhi jika anda menginginkan manajer mana yang akan menangani Manchester United.
"Dalam catatan pribadi ada banyak kenangan hebat. Gelar pertama (1993) ketika saya tidak bermain baginya merupakan hal besar bagiku. Saya berpendapat sebagian besar hidupku tentang bagaimana hebatnya klub sepak bola kami dan itu adalah manajer yang meraih gelar pertama. Saya tidak akan pernah melupakan bagaimana dia menepuk belakang kami sebelum setiap pertandingan dan kemudian setelah pertandingan dia berjalan mengelilingi ruang ganti dan berbicara kepada kami semua. Itu adalah hal sederhana bagi saya."
0 Comments
