MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, tersingung ketika dinilai gagal memenuhi harapan timnya. Menurutnya, sebagai pelatih dia sucah cukup sukses dan memiliki catatan indah, termasuk di Madrid.
Real Madrid menyewa Mourinho karena klub tersebut sudah sangat merindukan meraih gelar Liga Champions ke-10. Mereka terakhir menjuarai kompetisi antarklub Eropa terbesar itu pada 2002. Namun, selama tiga musim ini, Madrid secara berturut-turut selalu tersingkir di semifinal Liga Champions.
"Rekor liga milik saya. Anda (wartawan) akan menghilangkannya tapi Anda tak akan mampu," kata Mourinho sedikit emosi dalam jumpa pers jelang laga Liga BBVA antara timnya melawan Real Valladolid.
"Kami memenangkan Copa del Rey untuk pertama kalinya selama 20 tahun terakhir dan Anda juga tak bisa menghapus catatan ini. Tiga kali masuk semifinal Liga Champions, meski secara personal saya tak puas, bukan prestasi yang mudah dicapai. Sebab, dengan 18 pelatih (di Madrid) selama 21 tahun terakhir, mereka hanya bisa lima kali masuk semifinal," lanjutnya.
Ia kemudian mengatakan, "Itu rekor yang buruk buat Mourinho: tiga kali dalam tiga tahun masuk semifinal (Liga Champions). Bagi saya, ini sumber kebanggaan sebagai pelatih Real Madrid, apalagi kami mampu menghentikan hegemoni Barcelona di Spanyol." (RTR)
0 Comments
