- Tak mau jadi tim degradasi, Arema Indonesia siap membayar denda sebesar 5.000 CHF atau senilai Rp 61 juta, kepada FIFA. Manajemen Arema bersikap legowo dan siap mengambil hikmah dari sanksi tersebut.
"Terkait denda, manajemen Arema siap untuk membayar," jelas General Manager Arema Indonesia, Ruddy Widodo, Sabtu (14/7/2013).
Terkait sanksi FIFA tersebut, kata Ruddy, manajemen Arema akan mengambil hikmah positifnya.
"Kita ambil sisi positifnya saja. Dengan sanksi itu, jelas membuktikan jika FIFA memang mengakui kita sebagai Arema yang sah," katanya.
Sejak dulu beber Ruddy, Arema yang diakui FIFA adalah Arema yang bekompetisi di Indonesia Super League (ISL). "Tidak Arema lainnya," tegasnya.
Lebih lanjut Ruddy mengatakan bahwa sanksi FIFA tersebut tetap hal yang aneh. Karena beberapa hari sebelumnya, Arema sudah memastikan diri di posisi runner up.
"Dengan posisi runner up, Arema akan mendapatkan tiket berlaga di AFC Cup," katanya.
Sementara itu, pelatih Arema, Rahmad Darmawan (RD), sangat gusar dan kecewa dengan hukuman FIFA tersebut.
"Padahal itu dosa masa lalu. Kenapa harus jatuh musim ini. Tidak makan manis, tapi kita dapat pahitnya," katanya.
RD mengaku, pihaknya tak bisa berbuat apa-apa. "Soal sanksi di luar kemampuan kita. Namun, hal itu bukan kesalahan kita," katanya.