Eto'o memilih pindah ke Mallorca setelah bermain untuk klub itu dalam status pinjam dari Madrid pada musim 1999-2000. Menurut Eto'o, ia memilih Mallorca karena pelatih Luis Aragones.
"Aku bertemu Luis pada momen krusial dalam hidupku, saat aku harus mengambil keputusan yang tepat dan berkat dirinya aku mengambil keputusan yang tepat," ungkap Eto'o, seperti dilansir The Sun.
"Aku hampir menandatangani kontrak dengan Arsenal pada siang hari dan mungkin aku tak akan pernah menjadi pemain seperti sekarang ini."
"Luis memilihku, kemudian aku bergabung dengan Barcelona. Keputusan itu mengubah segalanya," tuturnya.
Eto bergabung dengan Mallorca dengan nilai transfer 4,4 juta poundsterling. Setelah membantu Mallorca memenangi Copa del Rey 2003, Eto'o bergabung dengan Barcelona pada 2004.
Bersama Eto'o Barcelona memenangi dua trofi Liga Champions, tiga gelar La Liga, trofi Piala Super Spanyol, dan Copa del Rey bagi publik Camp Nou.
Pada 2009, Barcelona melepas Eto'o ke Inter Milan. Setelah dua musim di Inter, Eto'o pindah ke Anzhi Makhachkala. Eto'o bermain untuk Anzhi Makhachkala hingga direkrut Chelsea pada 29 Agustus 2013.