AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES
Gambar diambil pada 2 Desember 2010 menunjukkan Presiden FIFA Sepp Blatter memegang secarik kertas bertuliskan Qatar saat pengumuman tuan rumah Piala Dunia 2022 di markas FIFA di Zurich, Swiss. FIFA tengah gencar melakukan reformasi untuk melakukan perlawanan terhadapan penyuapan, korupsi, dan pengaturan skor.
"Menurut kami (penyelenggara Premier League), sangat sulit memindahkan jadwal Piala Dunia. Urusan tuan rumah Piala Dunia memang sepenuhnya keputusan komite eksekutif FIFA. Tapi yang harus dipikirkan adalah jadwal sepak bola internasional. FIFA tak bisa memutuskan sendiri karena seluruh dunia sepak bola punya kepentingan," kata Scudamore kepada Sky Sports News.
"Akan ada kerumitan berantai, dan proses konsultasi dengan Premier League dan liga-liga Eropa harus berbeda dengan seluruh liga dan asosiasi. Dengan begitu rencana yang ditetapkan bisa diterima semua pihak," tukas Scudamore.
Wacana penggeseran jadwal Piala Dunia 2022 ini mengemuka menyusul kecemasan soal temperatur di negara Timur Tengah tersebut. Menurut presiden FIFA Sepp Blatter, tingginya temperatur di Qatar saat musim panas bisa mengganggu kenyamanan pemain dan penonton. Karena itu ada usulan untuk mengganti jadwal Piala Dunia menjadi sekitar bulan Desember.
Meski demikian, usulan ini masih menjadi bahan perdebatan. Sebab pelaksanaan pada bulan Desember akan bertabrakan dengan pelaksanaan liga-liga domestik di banyak negara, terutama di Eropa.