Bontang FC mengutarakan keinginannya untuk tidak melanjutkan putaran kedua IPL melalui pesan elektronik yang dikirimkan kepada PT LPIS, Senin (26/8/2013) malam. Meski begitu, LPIS menilai pengunduran resmi tersebut belum resmi karena surat elektronik yang dikirim tidak dibumbuhi tanda tangan.
Hariadi mengatakan, keputusan untuk mundur dari IPL merupakan kesepakatan bersama antara manajemen Bontang FC. Mereka menilai, tidak ada perkembangan baik dari persiapan putaran kedua IPL dan beberapa keputusan yang dibuat LPIS juga diambil tanpa persetujuan sejumlah klub IPL.
"Seperti penentuan jadwal pertandingan. Seharusnya ada manager meeting dulu. Tapi tidak dilaksanakan. Misalnya, kami tanding 4 September lawan Persema Malang. Padahal pada pekan-pekan tersebut kami ada Pilkada pada 10 september. Ini namanya tidak ada koordinasi," ungkap Hariadi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
"Mereka tidak punya aturan regulasi yang jelas. WO tidak jelas. Tidak ada aturan yang jelas ke depan. Persibo WO dibirarkan. Sama saja kalau kami WO juga kan tidak ada masalah," tambahnya.
Selain itu, ditambahkan Hariadi, IPL juga saat ini belum mempunyai aturan regulasi yang jelas. Salah satunya adalah banyak tim yang dibiarkan walk-over dalam beberapa pertandingan pada putaran pertama.
"Persibo WO dibiarkan. Sama saja kalau kami WO juga kan tidak ada masalah. Jadi, IPL seperti hidup segan mati tidak mau. Makanya lebih baik dana ini kami simpan untuk kompetisi musim selanjutnya," tambah Hariadi.