Ajax, yang sukses menjadi juara Belanda dalam tiga tahun terakhir di bawah kendali pelatih Frank de Boer, mendominasi jalannya pertandingan tersebut. Roda, yang menjual striker asal Syria, Sanharib Malki, yang merupakan top scorer mereka musim lalu dengan torehan 17 gol, ke klub Turki Kasimpasa pada bursa transfer musim ini, nyaris tak pernah bisa keluar dari tekanan.
Pada babak pertama, Ajax berhasil menjaringkan dua gol. Saat laga baru berlangsung 10 menit, full-back Van Rhijn mencetak gol setelah menyambar bola rebound dari penjaga gawang Filip Kurto saat menahan tendangan bebas gelandang asal Denmark, Christian Eriksen. Saat pertandingan memasuki menit ke-30, giliran De Jong yang mencatatkan namanya di papan skor.
Menit ke-69, Roda memiliki kesempatan untuk mencetak gol dari titik penalti. Sayang, Wiljan Pluim tak bisa memaksimalkan peluang tersebut karena bola tendangannya jauh dari sasaran. Ketika pertandingan tersisa tujuh menit, Ajax menambah satu gol lagi melalui Fischer.
Ini menjadi awal yang bagus bagi Ajax, yang mendominasi Eredivisie dalam tiga tahun terakhir. Sedangkan bagi De Boer, yang menjadi pelatih Ajax sejak Desember 2010, hasil tersebut tentu saja menambah motivasinya untuk membuat sejarah baru sebagai pelatih tersukses di Ajax dalam mempertahankan gelar.
Dengan tiga gelar terakhir, De Boer sudah menyamai rekor sebelumnya yang dicetak Rinus Michels (1966-68) dan Louis van Gaal (1994-96). Ajax belum pernah mengangkat trofi Eredivisie untuk empat musim berturut-turut.
Pada Sabtu (3/8) ini, runner-up Eredivisie musim lalu, PSV Eindhoven, akan memulai perjuangannya di markas ADO Den Haag, sedangkan peringkat ketiga musim lalu Feyenoord bertandang ke kandang PEC Zwolle.