Home » » Dari Belanda Jualan Syal di Jakarta

Dari Belanda Jualan Syal di Jakarta

Written By Unknown on Friday 19 July 2013 | 03:48

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan tamu istimewa dari luar negeri seperti Liverpool selalu dimanfaatkan berbagai pihak demi menangguk rezeki. Dari yang menjadi calo tiket, menjual seragam atau pun syal tim.

Salah satu para "pencari rezeki" tersebut adalah Art. Di antara pembeli tiket dan penjaja aksesoris, sosoknya mudah tertangkap mata. Tubuhnya lebih tinggi dari rata-rata, kulitnya putih kemerahan tersengat matahari di atas langit Senayan, dan rambutnya berwarna pirang yang mulai tampak memutih.


Tangan kanannya mengacungkan selembar syal Liverpool, sementara di tangan kirinya menggantung belasan syal serupa. Di lehernya menggantung karton putih bertuliskan "1 pcs 30.000, 3 pcs 100.000".


"Saya dari Belanda. Di sana saya tinggal di Amsterdam," kata Art ketika Kompas.com menghampirinya.


Ia mengaku akan mengikuti rute The Reds ke Melbourne dan berlanjut ke Bangkok. Namun ia tak sendiri. "Ada dua teman saya, mereka juga ikut berjualan," kata Art.


Menilik ceritanya, akan mudah berasumsi jika Art adalah penggemar Liverpool. Memang, ia mengaku suka pada The Reds dan Steven Gerrard. Tapi ia ternyata tak "sereligius" penggemar The Reds lain.


"Saya tahu mereka tim bagus, tapi saya tak terlalu hapal nama pemainnya," jelas Art.


Secara blak-blakan ia mengaku tujuannya ke Jakarta adalah untuk berlibur. "Ini liburan dan saya butuh uang," kata Art.


Sebelum ke Jakarta, ia pun sempat mampir ke Vietnam tempat Arsenal menjalankan tur pra-musim. Di sana ia juga berjualan syal. Tentu yang dijual adalah syal Arsenal.


Art tak merinci di mana ia membeli syal-syal tersebut. Ia hanya menyebut bahwa dagangannya tersebut dibeli secara grosir. "Semua buatan Asia," jelasnya.


Sambil berbincang dengan Kompas.com, Art sesekali berhenti untuk meladeni pembeli. Pengamatan Kompas.com, beberapa calon penonton Liverpool pun tampak berhenti sejenak di depan Art. Entah, mungkin mereka merasa mendapat pengalaman baru melihat "bule" menjajakan syal.


Sepak bola dan segala fanatismenya, selalu dimanfaatkan untuk menangguk untung dari sisi komersial. Terutama, di Indonesia. Negara asal jutaan penggemar klub luar negeri seperti Liverpool. Art hanya salah satu sosok yang jeli memanfaatkan fanatisme itu.



Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Follow Admin

Find on Facebook

Popular Posts