MALANG, KOMPAS.com - Suasana panas mulai berembus jelang laga Arema Indonesia melawan Persipura Jayapura, Minggu (12/5/2013) malam, di Stadion Kanjuruhan, Malang, dalam laga lanjutan putaran kedua Indonesia Super League (ISL). Persipura ancam mogok main jika suporter Arema, Aremania, berulah di stadion.
"Kalau penonton (Aremania) sampai melebihi kapasitas stadion atau jika penonton melebur sampai ke pinggir lapangan. Karena hal itu pasti akan mempengaruhi dan akan kurang nyaman pada pemain. Konsentrasi pertandingan juga akan terganggu," tegas Ketua Umum Persipura, Benhur Tomy Mano, saat dihubungi via telepon, Sabtu (11/5).
Sesuai aturan, katanya, penonton harus menempati tempatnya yakni di tribun, bukan di lapangan. Hal itu harus diperhatikan oleh pihak keamanan di dalam stadion. Kalau masih tetap terjadi demikian, Persipura tidak akan bermain, tegasnya.
Melalui ketua harian, La Siya, Persipura sudah melayangkan surat kepada operator ISL PTL Liga Indonesia terkait indikasi panpel Arema menjual tiket melebihi kapasitas stadion. "Kita sudah mengirimkan surat resmi ke PT Liga," katanya.
Melihat pernyataan pihak Persipura, pihak manajemen Arema langsung geram. "Kita tidak pernah mencetak tiket lebih dari kapasitas stadion. Maksimal kami cetak tiket 32.000 lembar. Sementara kapasitas stadion Kanjuruhan bisa menampung 45.000 penonton," kata Ketua Panpel Arema, Abdul Haris.
Sementara menurut General Manager Arema, Ruddy Widodo, saat Arema berlaga di kandang Persipura juga banyak mendapatkan teror.
"Teror sudah biasa didapat pemain Arema jelang pertandingan. Tipikal Persipura kami sudah tahu, sejak ditangani Jacksen F Tiago," katanya enteng.
0 Comments
